like box Hajami Atmaja

Selasa, 30 November 2010

Tahlilan [Selamatan Kematian] Menurut Syaikh Muhammad Arsyad Al Banjari, Adalah Perbuatan Bid'ah Dan Dibenci [Makruh],

 Tahlilan [Selamatan Kematian] Menurut Syaikh Muhammad Arsyad Al Banjari, Adalah Perbuatan Bid'ah Dan Dibenci [Makruh],

Kitab ini ditulis oleh Syaikh Muhammad Arsyad Al Banjari, seorang ulama besar dari Kalimantan Selatan yang bermazhab Syafi'i. Beliau mengatakan :

"Makruh lagi bid'ah bagi yang kematian membikin makanan untuk dimakan oleh orang banyak baik sebelum maupun sesudah mengubur seperti kebiasaan dikerjakan oleh masyarakat".



Lihat hal. 741 alinea terakhir Buku Jilid 2, Bab Jenazah.


Membaca Al Qur'an di Kuburan Ajaran dari Agama mana ?



 
Kitab ini ditulis oleh Syaikh Muhammad Arsyad Al Banjari, seorang ulama besar dari Kalimantan Selatan yang bermazhab Syafi'i. Beliau mengatakan :

"Makruh lagi bid'ah bagi yang kematian membikin makanan untuk dimakan oleh orang banyak baik sebelum maupun sesudah mengubur seperti kebiasaan dikerjakan oleh masyarakat".

Lihat hal. 741 alinea terakhir Buku Jilid 2, Bab Jenazah.


 
Kitab Kuning Sabilal Muhtadin (versi Arab Melayu) ditulis oleh Syaikh Muhammad Arsyad Al Banjari (bemazhab Syafi'i) . Pada halaman 87 juz 2 , beliau mengatakan :

Makruh lagi bid'ah bagi yang kematian memperbuat makanan yang diserukannya sekalian manusia atas memakannya, sebelum dan sesudah kematian seperti yang sudah menjadi kebiasaan di masyarakat



 

Kitab Sabilal Muhtadin Oleh Syaikh Muhammad Arsyad Al Banjari Hal. 741 Bab. Jenazah [versi latin].

Adapun keterangan sunnah membaca Al Qur'an di kuburan, keterangan tersebut tidak di dukung oleh Hadits



 
Kitab Kuning Sabilal Muhtadin (versi Arab Melayu) ditulis oleh Syaikh Muhammad Arsyad Al Banjari (bemazhab Syafi'i) . Pada halaman 87 juz 2 , beliau mengatakan :

Makruh lagi bid'ah bagi yang kematian memperbuat makanan yang diserukannya sekalian manusia atas memakannya, sebelum dan sesudah kematian seperti yang sudah menjadi kebiasaan di masyarakat





Inilah Potret Mereka Yang Beribadah Di Kuburan [Kuburiyyun]. Mau Tahu ??? Rugi Kalau Tidak dibaca !!!


Kaum Yahudi membaca Kitab Talmud di sisi kuburan








Tradisi Paskah di Kalimantan Tengah berbeda dengan tempat tinggal saya sebelumnya di Jawa. Selain selalu menyelenggarakan karnaval atau pawai di jalan, mereka punya kebiasaan ziarah ke makam. Ziarah ke makam yang biasa dilakukan banyak orang pada siang hari itu loh. Tetapi tradisi disini berbeda. Pada malam Paskah (Sabtu Suci) orang-orang berbondong-bondong mengunjungi makam keluarga mereka untuk menyalakan lilin dan menaburkan bunga diatas makam. Disitu keluarga berkumpul sepanjang malam hingga subuh. Pada waktu subuh sekitar pukul 5 pagi mereka mengadakan ibadah Paskah didekat makam yang dipasang tenda. Biasanya gereja yang membuat tenda itu untuk ibadah. Tidak heran jika hari Minggu Paskah di jam regular gereja-gereja terutama GKE (Gereja Kalimantan Evangelis) hanya didatangi sedikit jemaat, karena mereka rata-rata sudah ibadah subuh tadi.








Kaum Syi'ah beribadah di sisi kuburan





 

Syi'ah beribadah di kuburan







Kaum Sufi bertawassul dan beribadah di sisi kuburan









 

Persembahan kepada leluhur






Sebagian ummat Islam ternyata ada juga yang membaca al Qur'an [biasanya surah yaasin] di sisi kuburan







Nauzubillah ! Apakah agama Islam tidak ada bedanya dengan agama yang lain ?







acara Cing Bing yang biasanya jatuh pada 5 April namun ada juga yang melakukan 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah hari H. Layaknya perayaan Imlek masih tetap dilaksanakan untuk berkumpul keluarga menghormati arwah leluhur sebagai tanda bakti kepada orang tua atau mengingat anggota keluarga yang telah meninggal.

Pada kesempatan Cing Bing, biasanya keluarga besar berkumpul bahkan yang berada di luar kota menyempatkan pulang kampung.


Suasana makam menjadi sangat ramai karena kedatangan peziarah yang jumlahnya berlipat-lipat. Kemudian mereka membersihkan makam dan selanjutnya melakukan upacara penghormatan kepada arwah leluhur.

Peziarah biasanya akan membawa beberapa macam kue dan buah untuk persembahan. Selain itu melakukan bakar uang kertas (uang untuk sembahyang).







Perayaan Ceng Beng (Qing Ming) Ummat Tiong Hoa di kuburan kerabat








 

Dalam Shahih Muslim (no. 780) dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اجْعَلُوا فِي بُيُوتِكُمْ مِنْ صَلَاتِكُمْ وَلَا تَتَّخِذُوهَا قُبُورًا

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jadikanlah (sebagian dari) shalat kalian ada di rumah kalian, dan jangan kalian jadikan ia sebagai kuburan." [HR. Bukhari]

“Janganlah engkau jadikan rumahmu seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibaca di dalamnya surat Al Baqarah.” 

Rumah yang tidak dibacakan ayat-ayat Al Qur'an adalah seperti Kuburan. Arti secara kebalikannya [Mafhum Mukhalafah] bahwa
Kuburan bukanlah tempat untuk membaca ayat-ayat Al Qur'an.



Dari sahabat Jundab bin Abdullah Rasulullah sebelum meninggal pernah berwasiat:
أَلاَ فَلاَ تَتَّخِذُوا القُبُوْرَ مَسَاجِدَ فَإِنِّي أَنْهاَكُمْ عَنْ ذَلِكَ (رواه مسلم)


“Ingat-ingatlah, maka janganlah kalian semua menjadikan kuburan sebagai masjid (tempat ibadat). Karena sesungguhnya aku melarang kalian semua dari perbuatan itu” (HR. Muslim). Dari Abu Hurairah Rasulullah bersabda:

لاَ تَجْعَلُواْ بُيُوْتَكُمْ قُبُوْرًا. وَلاَ تَجْعَلُوْا قَبْرِى عِيْدًا (رواه أبوداود).


“Janganlah engkau jadikan rumah-rumahmu sebagai kuburan (sepi dari ibadah) dan jangan engkau jadikan kuburanku sebagai tempat perayaan (HR. Abu Dawud).


Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiallahu anhuma dia berkata: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا

Bukan termasuk golongan kami orang yang menyerupai kaum selain kami.” (HR. At-Tirmizi no. 2695)


Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:


مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk darinya”. (HR. Abu Daud no. 4031 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah: 1/676)


Wallahu a'lam











Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kami hanya ingin berbagi ,

karena ilmu yang tidak diamalkan,

tidak bermanfaat,

seperti pohon yang tak berbuah,

oleh karen itu marilah kita saling berbagi,

berbagi hanya dalam hal kebaikan,,,#

Maukie

Shark Break